Siapkan Generasi Emas, Walkot Cilegon Minta Guru Agama Tanamkan Akhlak Baik kepada Siswa
MAGENTA TODAY -- Wali Kota Cilegon Helldy Agustian membuka Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kementerian Agama Kota Cilegon, Senin (12/2/2024). Para peserta PAI adalah calon penerima Tunjangan Profesi Guru (TPG) 2024.
“Kami selalu mementingkan kesejahteraan guru, seperti halnya guru di perbatasan Kota Cilegon kita naikkan tunjangannya. Begitu juga dengan guru agama, meski kewenangannya ada di Kemenag tapi kami turut membantu juga,” kata Helldy.
Helldy juga menuturkan bahwa guru PAI adalah unjung tombak dalam menanamkan akhlak kepada setiap peserta didik.
“Kami sedang mempersiapkan Indonesia Emas 2045, kami mempersiapkan dengan pengembangan SDM, pemberian beasiswa, dan bapak ibu guru PAI inilah yang akan menanamkan akhlak yang baik karena semua persiapan generasi emas tidak akan sempurna tanpa penanaman akhlak sejak usia dini,” sambung Helldy.
BACA JUGA: Pekerja Masuk Saat Pemilu 14 Februari 2024 Berhak Uang Lembur, Ini Surat Edarannya
Kepada guru PAI, Helldy meminta untuk terus meningkatkan keikhlasannya dalam bekerja sebab dengan keikhlasan itulah yang akan memudahkan para guru menyampaikan pengajaran sekaligus menjadi teladan.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Cilegon Lukmanul Hakim memberikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota Cilegon yang telah memberikan bantuan honor daerah hingga Rp33 miliar untuk guru agama di Kota Cilegon.
“Pemkot Cilegon juga telah membiayai calon penerima sertifikasi sehingga ini menjadi bentuk kepedulian kepada guru-guru PAI di Kota Cilegon,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam, Supandi Gofar, mengatakan jumlah peserta penerima sertifikasi TPG di Kota Cilegon mencapai 142 guru yang dibagi menjadi tiga tahap.
"Pada tahap pertama terdapat 90 guru yang lulus, pada tahap kedua terdapat 39 guru dan pada tahap ketiga ada 13 yang lulus sehingga di Kota Cilegon ini mencapai sekitar 90 persen kelulusanya,” jelas Supardi.
BACA JUGA: Sudah Nonton Dirty Vote? Begini Perjalanan Sejarah Pemilu di Indonesia dari 1955 Hingga 2024