On This Day: 21 April 1879 Kartini Lahir, Pelopor Emansipasi Wanita dan Pejuang Vegetarian
Untuk mendukung cita-citanya Kartini sengaja menuliskan resep-resep masakannya dalam aksara Jawa agar kelak ia dan saudarinya dapat menularkan bakat memasaknya kepada kaum perempuan pribumi Jawa.
Ketika Kartini ingin menjadi seorang vegetarian, sahabat penanya Annie Glaser menentangnya. "Kamu mau mati?" kata Annie.
Tentu bagi seorang Eropa yang dikenal banyak memakan daging, Annie menganggap tidak makan daging akan melemahkan tubuh karena asupan protein dari sumber hewani, selain nabati, amatlah diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia.
BACA JUGA: On This Day: 10 April 1815 Gunung Tambora Meletus, Mengubah Iklim Dunia
"Kami sekarang pantang makan daging. Sudah lama kami merencanakan itu dan bahkan beberapa tahun saya hanya makan tanaman saja, tetapi tidak cukup keberanian susila untuk bertahan. Vegetarisme itu doa tanpa kata kepada Yang Mahatinggi. Kami mohon izin kepada ibunda pantang makan daging, dan ibunda mengizinkan dengan senang hati, dengan ikhlas. Annie akan sangat marah, kalau dia mendengar tentang pantangan itu, dia selalu marah kalau kami membicarakan rencana kami untuk pantang makan daging. "Kamu mau mati?" tanyanya. Seolah-olah orang yang makan daging tidak mati." Ketahuilah nyonya, bahwa saya anak Buddha, dan itu sudah jadi alasan untuk pantang makan daging," isi surat Kartini kepada Abendanon tertanggal 27 Oktober 1902.
Menjadi "Anak Buddha" dan vegetarian adalah sebuah pengalaman ritual tersendiri bagi Kartini, sebab sebagai orang yang berasal dari lingkungan ningrat, sudah pasti Kartini tidak kekurangan makan enak. Kartini bahkan menyatakan, ibunda sangat memperhatikan makan anak-anaknya.
"Setiap hari kami mendengar beliau memberi perintah kepada koki untuk memasak makanan yang khusus bagi kami."
BACA JUGA: On This Day: 29 Januari 1950 Jenderal Soedirman Wafat, Selalu Menjaga Wudhu saat Bergerilya
Editor: Emhade Dahlan