Home > News

102 Mahasiswa Asing UGM Diajari Main Gamelan, Membatik, dan Menanam Padi

ISE diselenggarakan sebagai wahana untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia pada mahasiswa internasional.
Mahasiswa asing UGM belajar menanam padi di Desa Wisata Pentingsari, Umbulharjo, Sleman, Sabtu (19/8/2023). Foto: ugm.ac.id
Mahasiswa asing UGM belajar menanam padi di Desa Wisata Pentingsari, Umbulharjo, Sleman, Sabtu (19/8/2023). Foto: ugm.ac.id

MAGENTA -- Sebanyak 102 mahasiswa asing yang berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) diajak berkenalan dengan budaya Indonesia melalui kegiatan International Student Excursion (ISE).

Para mahasiswa yang berasal dari 18 negara itu mendapat kesempatan belajar langsung tentang musik tradisional gamelan, membatik, dan menanaman padi lewat kegiatan yang dilaksanakan di Desa Wisata Pentingsari, Umbulharjo, Sleman, Sabtu (19/8/2023).

BACA JUGA: Mahasiswa UGM Raih Medadi Perak di Kompetisi Matematika Internasional

.

Mereka berasal dari berbagai negara Amerika Serikat, Kanada, Australia, Belanda, Korea Selatan, Inggris, Jepang, Jerman, Norwegia, Austria, Spanyol, Italia, Peru, Malaysia, Filipina, Pakistan, Kenya, hingga Uganda.

Dikutip dari ugm.ac.id, program ISE merupakan kolaborasi antara Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM, Buddy Club UGM, serta Desa Wisata Pentingsari. Dalam kegiatannya para mahasiswa asing juga diajak menjelajahi wilayah lereng Gunung Merapi menggunakan kendaraan terbuka sejenis jeep.

Kegiatan penjelajahan tersebut ditujukan untuk mengenal Gunung Merapi secara lebih dekat serta aspek pendukungnya, seperti kehidupan masyarakat dan kearifan lokal, termasuk cara bertahan terhadap potensi bencana yang diakibatkan dari aktivitas vulkanik Gunung Merapi tersebut.

Salah satu mahasiswa internasional asal Amerika Serikat yang belajar di Fakultas Ilmu Budaya UGM, Elsa Maria Schroeder, mengaku mendapatkan pengalaman menarik sekaligus seru dalam mempelajari kebudayaan Indonesia.

“Seru dan menyenangkan dengan kegiatan ini bisa menjalin ikatan dengan siswa internasional lainnya. Lebih dari itu saya juga mendapatkan pengalaman terbaik dalam mengenal budaya Indonesia,” kata Elsa Maria Schroeder.

Sementara itu, Kasubdit Kerja Sama Internasional UGM Alfatika Aunuriella Dini mengatakan, program ISE diselenggarakan sebagai wahana untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia pada mahasiswa internasional.

Sinergisitas berbagai pihak dilakukan dalam mengemas program sekaligus untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Pentingsari.

Kegiatan ini, kata Alfatika, dikemas dengan konsep ekowisata, yaitu paket wisata minat khusus yang bertujuan untuk menikmati bentang alam dan menjaga kelestariannya. Di samping itu, program ini juga bisa mengangkat peran dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

BACA JUGA:

Siap-Siap! UGM Trail Run 2023 Digelar di Kaliurang 1 Oktober

Duh, Gegara Gagal Lari 5 Km dalam 30 Menit, Perusahaan Ini Pecat Karyawannya

(VIDEO) SEA Games 2023: Respek! Momen Pelari Singapura Berbagi Air pada Atlet Lari Indonesia

Kisah Nabi Musa AS Menampar Malaikat yang Ingin Mencabut Nyawanya

Kocak, Pak AR Fachruddin Lulus Bikin SIM Meski Motor Dituntun Saat Praktik

× Image