On This Day: 4 Juni 1989 Pembantaian Tiananmen, Ribuan Orang Diberondong Peluru
Pendemo Merangsek Masuk ke Lapangan Tiananmen
Pada 23 Mei 1989, pasukan tentara berhasil dipukul mundur ke pinggiran kota Beijing oleh para demonstran. Para pendemo merangsek masuk ke Lapangan Tiananmen. Saat itu, salah satu aktivis mahasiswa Wang Dan menyarankan para mahasiswa mundur karena pihak militer sedang memobilisasi serangan mematikan.
Permintaan Wang Dan ditolak para aktivis radikal yang bersikukuh ingin mempertahankan Lapangan Tiananmen. Pada 3 Juni 1989, para mahasiswa menemukan sejumlah tentara berpakaian sipil menyelundupkan senjata. Dan susana di Tiananmen semakin kacau.
BACA JUGA: Kisah Maulana Malik Ibrahim Sholat Minta Hujan: Hujannya Turun, Eh, Dituding Sihir
.
.
Melalui siaran televisi, pemerintah China meminta masayarakat tetap berada di dalam rumah. Namun, permintaan itu tidak direspons, warga malah berada di jalanan membantu mahasiswa melakukan aksi pemblokiran.
Kemudian, pada pukul 22.00 waktu setempat, terjadi penembakan ke arah pengunjuk rasa di persimpangan Wukesong di Chang'an Avenue. Seorang pakar teknologi luar angkasa, Song Xiaoming berusia 32 tahun tewas terkena peluru tajam.
Setelah itu para demonstran marah. Mereka membalasnya dengan melempari bom molotov.
BACA JUGA: Khasiat Daun Salam Bisa untuk Obat Diabetes, Asam Urat, dan Radang Lambung
Tentara dengan keji menggilas mahasiswa...