On This Day: 4 Juni 1989 Pembantaian Tiananmen, Ribuan Orang Diberondong Peluru
Mahasiswa Curiga dengan Kematian Tokoh Reformis
Demo juga digelar untuk memperingati meninggalnya Sekretaris Jenderal Partai Komunis, Hu Yaobang, pada 15 April 1989. Mahasiswa curiga dengan kematian Hu Yaobang dikenal sebagai tokoh reformis yang membuka diri terhadap demokrasi.
Mahasiswa ingin bertemu dengan Perdana Menteri Li Peng untuk meminta kejelasan atas kematian Hu Yaobang yang dianggap misterius. Namun, permintaan mahasiswa tidak digubris.
BACA JUGA: Niat Sholat Subuh Sendiri dan Berjamaah, Lengkap dengan Doa Qunut dan Tata Cara
.
.
Penolakan tersebut memicu aksi demonstrasi besar oleh mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh China. Mereka mulai menyuarakan reformasi.
Kewalahan menghadapi para demonstran yang tiap hari semakin banyak dan memadati jalanan sambil berteriak, pada 20 Mei 1989 Pemerintah China menetapkan darurat militer di Beijing. Selain mengerahkan ribuan tentara, Pemerintah China juga menggunakan tank untuk membubarkan aksi demonstran.
Menghadapi puluhan tank dan sekitar 250 ribu pasukan militer, ribuan mahasiswa tak gentar. Para demonstran memblokir jalan utama agar tank dan tentara tidak bisa masuk ke pusat kota. Tak hanya itu, pengunjuk rasa membujuk tentara bergabung dalam aksi demonstrasi.
BACA JUGA: Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat
Pendemo merangsek masuk ke Lapangan Tiananmen...