Home > History

Soeharto Lengser, Mantan Kabiro Sesdalopbang Sardjono Ungkap Sikap Pak Harto Ini

Menurut Sardjono, latar belakang militer Soeharto membuatnya bertanggung jawab.
Koleksi Foto Presiden ke-2 RI Soeharto ikut dipamerkan saat Bantul Museum Expo 2022 di Bantul, Yogyakarta, Ahad (21/8/2022). Soeharto Lengser, Mantan Kabiro Sesdalopbang Sardjono Ungkap Sikap Pak Harto Ini. Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Koleksi Foto Presiden ke-2 RI Soeharto ikut dipamerkan saat Bantul Museum Expo 2022 di Bantul, Yogyakarta, Ahad (21/8/2022). Soeharto Lengser, Mantan Kabiro Sesdalopbang Sardjono Ungkap Sikap Pak Harto Ini. Foto: Republika/Wihdan Hidayat

MAGENTA -- Mantan kepala Biro Umum Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan (Sesdalopbang) Sardjono mengungkapkan, selain sederhana, Soeharto adalah orang yang bertanggung jawab.

Pujian itu disampaikan Sardjono dalam buku Pak Harto: The Untold Stories yang disusun oleh Mahpudi dkk, terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2011.

BACA JUGA: Alasan Soeharto Ogah Temui Habibie Usai Lengser

.

.

"Buktinya, hingga akhir masa jabatannya tidak ada anak buahnya yang dibiarkan menanggung kesalahan. Semuanya ditanggung oleh Pak Harto," kata Sardjono yang bertugas di Bina Graha sejak 1991 hingga 1999.

Menurut Sardjono, latar belakang Soeharto yang militer membuatnya bertanggung jawab. Moto militernya adalah "there is no bad soldiers, only bad commanders". Jadi kesalahan diambil alih oleh pemimpin.

"Maka dari itulah beliau jeli memilih pembantunya dan bertanggung jawab dengan keputusannya. Di masa kepemimpinan Pak Harto, boleh dikatakan tidak ada menteri yang diganti atau diberhentikan di tengah jalan," cerita Sardjono di buku setebal 603 halaman tersebut.

BACA JUGA: Soeharto Peluk Erat Hosni Mubarak Tiga Hari Sebelum Lengser dan Mundurnya 14 Menteri

Sardjono bercerita, Soeharto berkantor di Bina Graha sedangkan ruang rapat ada di lantai atas. Soeharto harus naik tangga setiap kali hendak rapat. Saat itu tahun 1993, Soeharto sudah sepuh.

Sardjono mengusulkan pasang lift untuk memudahkan Soeharto menuju ruang rapat. Kata Sardjono, Soeharto menyetujuinya tapi dia berpesan, "Yo wis ning aja larang larang (ya sudah, tapi jangan mahal-mahal)."

"Kami pun memilih dan memasang lift bermodalkan pesan itu," kata Sardjono.

Suatu ketika, cerita Sardjono, ia bermaksud mengganti alat tulis di meja kerja Soeharto. "Belum perlu karena yang ini masih bisa dipakai," kata Pak Harto. (MHD)

BACA JUGA:

Hanya Ada Tiga Jenderal Bintang Lima di Indonesia, Siapa Saja?

On This Day: 21 Mei 1998, Cerita Soeharto Mundur Beserta Teks Lengkap Pengunduran Dirinya

On This Day: 21 Mei 1981, Indonesia Geger Saat Hamka Putuskan Mundur Sebagai Ketua MUI

Kesederhanaan Bung Hatta: Ironi Sepatu Bally tak Terbeli dan Tas Branded Istri Pejabat

Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat

Sukarno tak Puasa Ramadhan Saat Bacakan Teks Proklamasi, Apa Sebab?

× Image