Home > History

Soeharto Peluk Erat Hosni Mubarak Tiga Hari Sebelum Lengser dan Mundurnya 14 Menteri

Karena situasi di Tanah Air semakin gawat, Kunjungan Soeharto di Mesir dipercepat.
FOTO ARSIP - Suasana kegembiraan meliputi kalangan mahasiswa di depan pesawat televisi di gedung MPR/DPR RI ketika Soeharto menyatakan berhenti sebagai presiden di Jakarta, Kamis (21/5/1998). Wapres BJ Habibie selanjutnya menjadi presiden ketiga RI. Soeharto Peluk Erat Hosni Mubarak Tiga Hari Sebelum Lengser dan Mundurnya 14 Menteri. Foto: Antara/Saptono
FOTO ARSIP - Suasana kegembiraan meliputi kalangan mahasiswa di depan pesawat televisi di gedung MPR/DPR RI ketika Soeharto menyatakan berhenti sebagai presiden di Jakarta, Kamis (21/5/1998). Wapres BJ Habibie selanjutnya menjadi presiden ketiga RI. Soeharto Peluk Erat Hosni Mubarak Tiga Hari Sebelum Lengser dan Mundurnya 14 Menteri. Foto: Antara/Saptono

MAGENTA -- Setelah menggenggam kekuasaan selama 32 tahun, Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia pada 21 Mei 1998 pukul 09.00 WIB, di Credentials Room di Istana Merdeka, Jakarta.

Gerakan refomasi berhasil mendesak Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden. Gerakan reformasi lahir akibat krisis moneter 1997 yang meluluhlantakkan Indonesia.

BACA JUGA: On This Day: 21 Mei 1998, Cerita Soeharto Mundur Beserta Teks Lengkap Pengunduran Dirinya

.

.

Krisis moneter tersebut memantik terjadinya berbagai kerusuhan yang menginginkan Soeharto turun dari jabatannya. Berbagai kerusuhan tersebut merupakan bagian dari gerakan reformasi 1998.

Tiga hari sebelum menyatakan diri berhenti sebagai presiden, lelaki kelahiran Desa Kemusuk, Bantul, Yogyakarta 8 Juni 1921 itu sedang berada di Kairo, Mesir.

BACA JUGA: On This Day: 21 Mei 1981, Indonesia Geger Saat Hamka Putuskan Mundur Sebagai Ketua MUI

"Tanggal 18 Mei 1998 adalah hari terakhir kunjungan Pak Harto di Mesir. Acara tinggal satu, jamuan makan malam oleh Presiden Hosni Mubarak, kemudian langsung pulang," cerita mantan kepala Protokol Kepresiden Muhammad Maftuh Basyuni dalam buku Pak Harto: The Untold Stories yang disusun oleh Mahpudi dkk, terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2011.

Namun, karena situasi di Tanah Air semakin gawat, Basyuni mengusulkan agar Pak Harto mempercepat kepulangan. Basyuni langsung berkoordinasi dengan protokol Mesir untuk mengubah acara jamuan santap malam menjadi santap siang.

BACA JUGA: Resep Herbal Prof Hembing: Mengatasi Biang Keringat dengan Lidah Buaya

Presiden Hosni Mubarak memenuhi usulan yang disampaikan Basyuni. Bahkan, untuk efisiensi waktu, Hosni Mubarak pun mengusulkan jamuan santap siang diselenggarakan di hotel tempat Pak Harto menginap.

 Foto file mantan presiden Mesir Hosni Mubarak dalam ruang pengadilan di Kairo, Mesir, 2 Juni 2012. Foto: AP
Foto file mantan presiden Mesir Hosni Mubarak dalam ruang pengadilan di Kairo, Mesir, 2 Juni 2012. Foto: AP

"Pemandangan sangat mengharukan terlihat kala Pak Harto berpamitan kepada Presiden Hosni Mubarak. Keduanya berpelukan erat sekali di Bandara Internasional Kairo, seakan mengisyaratkan mereka tidak akan berjumpa lagi," kenang Basyuni di buku setebal 604 halaman itu.

Kemudian, pada pukul 14.00 waktu Mesir, pesawat tinggal landas menuju Jakarta dan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma pada 19 Mei 1998, persis adzan Subuh berkumandang.

BACA JUGA: On This Day: 12 Mei 1998, Empat Mahasiswa Trisakti Gugur Saat Meminta Soeharto Mundur

14 menteri mundur jelang kejatuhan Soeharto...

× Image