Home > History

Dari Kebon Pala Hingga Pulo Gebang, Cerita di Balik Nama Tempat Betawi

Pemberian nama-nama tempat di Betawi memiliki cerita sendiri dari sebuah wilayah yang akan diberi nama.

Pola Pemberian Nama Tempat di Jakarta

Gerbang depan Kampung Wadassari yang dinobatkan menjadi destinasi Kampung Wisata Jawa, berlokasi di Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. Foto: Republika/Eva Rianti
Gerbang depan Kampung Wadassari yang dinobatkan menjadi destinasi Kampung Wisata Jawa, berlokasi di Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. Foto: Republika/Eva Rianti

8. Menggunakan kata 'pasar' di depan

Pasar Minggu, Pasar Senen, Pasar Jumahat, Pasar Kemis, Pasar Rebo. Kabarnya, dulu pasar-pasar tersebut hanya buka pada hari- hari yang disebutkan.

Ada pula pasar pagi dan pasar sore yang tentunya buka pada pagi dan sore hari. Tentang pasar malem tentunya bukan nama tempat.

.

.

9. Menggunakan kata 'pulo' di depan

Pulo Gadung, Pulo Gebang, Palo Piun dan Pulo Macan.

10. Menggunakan kata 'kali' di depan

Kali Sari, Kali Jodo, Kali Lio, Kali Deres, Kali Pasir, Kali Besar, Kali Bata, dan Kali Malang.

11. Menggunakan kata 'utan' di depan

Utan Kayu, Uta Panjang, dan Utan Pitik.

BACA JUGA: Resep Herbal Prof Hembing: Mengatasi Biang Keringat dengan Lidah Buaya

12. Menggunakan kata berkonfiks pe-an

Pejompongan, Pejagalan, Pekojan, Pecenongan, Petamburan, Pedurenan, Petukangan, Penjaringan, Pegangsaan, Pecebokan, Pebayuran, Pegambiran, dan Pecandran.

Dalam bahasa Betawi (juga bahasa Indonesia) kata berkonfiks pe-an memiliki makna "tempat" atau "proses me-". Jadi, pejagalan adalah "tempat jagal", pekojan adalah tempat "para khoja".

13. Menggunakan kata berkonfiks ke-an

Kebayoran, Kebagusan, Kemandoran, Kemayoran, Kemanggisan, dan Kebantenan.

Kata berkonfiks ke-an dalam bahasa Betawi (juga dalam bahasa Indonesia) bisa memiliki makna "tempat". Jadi, kebayuran bararti "tempat bayur", kemayoran "tempat mayor", dan kebantenan berarti "tempat (orang) Banten".

14. Menggunakan kata bersufiks-an

Misalnya, Kuningan, Kunciran, dan Bendungan. Dalam bahasa Betawi sufiks -an dapat bermakna gramatikal "lebih...," "punya...," dan "hasil me..." Jadi, kuningan berarti "lebih kuning", kunciran berarti "pake kuncir", dan bendungan berarti "hasil membendung". (MHD)

BACA JUGA:

Lirik Lagu Coldplay "Fix You", Wajib Hafal Sebelum Nonton Konsernya

Niat Sholat Subuh 2 Rakaat Lengkap dengan Doa Qunut dan Tata Caranya

Siap-Siap, Google Berencana Hapus Akun tidak Aktif Mulai Desember

Pertolongan Pertama Ketika Digigit Ular, Jangan Sedot Bekas Gigitan dengan Mulut!

Kesederhanaan Bung Hatta: Ironi Sepatu Bally tak Terbeli dan Tas Branded Istri Pejabat

× Image