Home > History

Dari Kebon Pala Hingga Pulo Gebang, Cerita di Balik Nama Tempat Betawi

Pemberian nama-nama tempat di Betawi memiliki cerita sendiri dari sebuah wilayah yang akan diberi nama.

Pola Pemberian Nama Tempat di Jakarta

Gerbang depan Kampung Wadassari yang dinobatkan menjadi destinasi Kampung Wisata Jawa, berlokasi di Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. Foto: Republika/Eva Rianti
Gerbang depan Kampung Wadassari yang dinobatkan menjadi destinasi Kampung Wisata Jawa, berlokasi di Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. Foto: Republika/Eva Rianti

4. Mengenakan kata 'pondok' di depan

Pondok Kelapa Pondok Kopi, Pondok Aren, Pondok Labu, Pondok Kacang Pondok Pinang, lalu ada Pondok Gede, dan Pondok Ungu.

.

.

.

5. Menggunakan kata 'kebon' di depan

Kebon Kacang, Kebon Pala, Kebon Jahe, Kebon Melati, Kebon Sirih, Kebon Sereh, Kebon Bawang, dan Kebon Jeruk.

Kemungkinan besar dulu di tempat-tempat tersebut memang jenis tanaman itu yang dikebunkan. Namun, bagaimana dengan nama kebon kosong dan kebon dalem?

6. Menggunakan kata 'tanah' di depan

Tanah Abang, Tanah Kusir, Tanah Merdeka, Tanah Nyonya dan Tanah Delapan Puluh

7. Menggunakan kata 'rawa' di depan

Rawa Mangun, Rawa Sari, Rawa Bebek, Rawa Buaya, Rawa Gatel, Rawa Lumbu, Rawa Wadas, dan Rawa Bangke.

BACA JUGA: Pantangan Orang Betawi: Dilarang Makan Pisang Dempet Hingga Nyari Kutu Habis Ashar

× Image