Home > History

Gegara Utang Nyawa di Makkah, Snouck Hurgronje Jadi Sahabat Haji Hasan Mustapa

Haji Hasan Mustapa kerap disebut ulama mahiwal atau kontroversial.

Persahabatan Haji Hasan Mustapa dan Snouck Hurgronje

Ulama Pasundan Haji Hasan Mustapa. Foto: Wikipedia/Southeast Asian & Caribbean Images (KITLV), Leiden University Library
Ulama Pasundan Haji Hasan Mustapa. Foto: Wikipedia/Southeast Asian & Caribbean Images (KITLV), Leiden University Library

Di antara sekian banyak teks yang dikumpulkan Haji Hasan Mustapa, dua naskah teks tentang konsep Martabat Tujuh dan Tarekat Shattariyah menjadi perhatiannya sehingga kelak sangat mempengaruhi karya-karya dangdingnya.

Kedekatan Haji Hasan Mustapa dengan Snouck Hurgronje selama dua tahun (1887-1889) tidak terbatas pada urusan pekerjaan saja, tetapi juga meluas ke pribadi.

BACA JUGA: Pesan Buya Hamka: Jangan Buat Diri Merana karena Penyakit Jiwa

.

.

Pada pernikahan Hurgronje dengan Siti Sadijah tahun 1898 ada peran Haji Hasan Mustapa. Pernikahan tersebut berlangsung ketika Haji Hasan Mustapa baru saja menjadi Hoofd (Kepala) Penghulu Bandung. Sebelumnya, Hurgronje diketahui sudah menikah dengan seorang wanita di Jeddah dan Sangkana di Ciamis (1890).

Selama bergaul dengan Haji Hasan Mustapa, Snouck Hurgronje mengetahui persis bagaimana sosok Haji Hasan Mustapa yang tidak kehilangan jati diri sebagai manusia Sunda, kendati lama nyantri di berbagai tempat dengan kultur yang berbeda, bahkan lama mukim di Makkah.

Meski demikian, kedekatan bukan menjadi pertimbangan Snouck Hurgronje untuk mempromosikan Haji Hasan Mustapa menjadi Hoofd Penghulu Kuta Raja, Aceh. Snouck juga menimbang kecakapan dan keluasan ilmu agama sahabatnya itu.

BACA JUGA: Kata Buya Hamka Ada Dua Perkara Penghambat Berbuat Baik

Usulan Snouck disambut positif oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Pada 26 Oktober 1892, Haji Hasan Mustapa diangkat menjadi Hoofd Penghulu Kuta Raja, Aceh mengalahkan calon penghulu lain dari Pontianak.

Setelah bertugas dua tahun di Aceh, pada 1895 Haji Hasan Mustapa kembali ke Pasundan. Ia ditugaskan menjadi Hoofd Penghulu Bandung (1895-1918). Kemudian ia meminta pensiun ketika berusia 66 tahun.

"Haji Hasan Mustapa tuntas dan sukses melaksanakan tugasnya sebagai birokrat. Bukan dia saja yang senang dan bangga karena keberhasilannya mengemban amanah itu. Kebanggaan dirasakan pula oleh sahabatnya Snouck Hurgronje, sebab merasa telah memilih orang yang benar untuk jabatan yang tepat," tulis E. Rokajat Asura.

BACA JUGA: Doa Sebelum Sholat, Agar Terbebas dari Gangguan Setan

Perjalanan Kehidupan Haji Hasan Mustapa

• 3 Juni 1852 lahir di Cikajang, Garut.

• 1860-1862, periode pertama ia pergi ke Makkah bersama ayahnya.

• Tiga atau empat tahun, periode kedua ia berkunjung ke Makkah setelah dewasa.

• 1877-1882, periode berikutnya ia berangkat ke Makkah.

• 1882-1887, menjadi guru di Masjid Agung di Garut (Periode I).

• 1887-1889, mengikuti dan menyertai perjalanan C. Snouck Hurgronje.

• 1889-1891, menjadi guru di Masjid Agung di Garut (Periode II).

• 1892-1895, diangkat sebagai penghulu di Kuta Raja.

• 1895-1917, diangkat sebagai Hoofd Penghulu di Bandung.

• 1917, berhenti dari jabatannya sebagai penghulu.

• 13 Januari 1930, Haji Hasan Mustapa meninggal dunia. (MHD)

BACA JUGA:

Siap-Siap, Google Berencana Hapus Akun tidak Aktif Mulai Desember

Resep Herbal Prof Hembing: Mengobati Jerawat dengan Temulawak dan Kunyit

9 Resep Herbal Prof Hembing untuk Mengobati Rematik, Pegal Linu, dan Sakit Pinggang

Ketika Sunan Gunung Jati Diminta Menebak Perempuan Hamil oleh Kaisar China

6 Rekomendasi Film Romantis Arab, Layak Masuk Daftar Wajib Tonton

× Image