Home > History

On This Day: 12 Mei 1998, Empat Mahasiswa Trisakti Gugur Saat Meminta Soeharto Mundur

Keempat mahasiswa korban Tragedi Trisakti diberi penghargaan sebagai Pahlawan Reformasi.

Kronologi Peristiwa 12 Mei 1998

Mahasiswa Universitas Trisakti melakukan aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (12/5/2022). Aksi unjuk rasa tersebut dalam rangka memperingati 24 tahun Tragedi 12 Mei 1998 Trisakti sekaligus menuntut pemerintah atas kejelasan kasus HAM yang menewaskan empat orang mahasiswa Universitas Trisakti dalam peristiwa tersebut. Foto: Republika/Thoudy Badai
Mahasiswa Universitas Trisakti melakukan aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (12/5/2022). Aksi unjuk rasa tersebut dalam rangka memperingati 24 tahun Tragedi 12 Mei 1998 Trisakti sekaligus menuntut pemerintah atas kejelasan kasus HAM yang menewaskan empat orang mahasiswa Universitas Trisakti dalam peristiwa tersebut. Foto: Republika/Thoudy Badai

Dilansir dari humas.trisakti.ac.id, pada pukul 10.30 WIB digelar aksi damai civitas akademika Universitas Trisakti di pelataran parkir depan gedung M (Gedung Syarif Thayeb). Segenap civitas Trisakti yang terdiri dari mahasiswa, dosen, pejabat fakultas dan universitas serta karyawan berkumpul. Ada sekitar 6.000 orang di depan mimbar.

Pukul 11.00 WIB, aksi orasi serta mimbar bebas dilaksanakan dengan para pembicara baik dari dosen, karyawan maupun mahasiswa. Aksi/acara tersebut terus berjalan dengan baik dan lancar.

Pukul 12.25 WIB, massa mulai memanas yang dipicu oleh kehadiran beberapa anggota aparat keamanan tepat di atas lokasi mimbar bebas (jalan layang) dan menuntut untuk turun (long march) ke jalan dengan tujuan menyampaikan aspirasinya ke anggota MPR/DPR. Kemudian massa menuju ke pintu gerbang arah Jl. Jend. S. Parman.

.

.

BACA JUGA: On This Day: 26 Maret 1968, Soeharto Terima Mandat Jadi Presiden Gantikan Sukarno

Pukul 12.50 WIB, long march mahasiswa terhadang tepat di depan pintu masuk kantor Wali Kota Jakarta Barat oleh barikade aparat dari kepolisian dengan tameng dan pentungan yang terdiri dua lapis barisan.

Pukul 13.20 WIB, tim negosiasi kembali dan menjelaskan hasil negosiasi di mana long march tidak diperbolehkan dengan alasan kemungkinan terjadinya kemacetan lalu lintas dan dapat menimbulkan kerusakan.

Mahasiswa kecewa karena mereka merasa aksinya tersebut merupakan aksi damai. Massa terus mendesak untuk maju. Di lain pihak pada saat yang hampir bersamaan datang tambahan aparat Pengendalian Massa sejumlah empat truk.

BACA JUGA: Ngeyel, Soeharto Ogah Pakai Rompi Antipeluru Saat Kunjungi Bosnia pada 1995

× Image