Home > History

On This Day: 12 Mei 1998, Empat Mahasiswa Trisakti Gugur Saat Meminta Soeharto Mundur

Keempat mahasiswa korban Tragedi Trisakti diberi penghargaan sebagai Pahlawan Reformasi.
Personel Kepolisian berjaga saat aksi unjuk rasa Mahasiswa Universitas Trisakti di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (12/5/2022). Aksi unjuk rasa tersebut dalam rangka memperingati 24 tahun Tragedi 12 Mei 1998 Trisakti sekaligus menuntut pemerintah atas kejelasan kasus HAM yang menewaskan empat orang mahasiswa Universitas Trisakti dalam peristiwa tersebut. Foto: Republika/Thoudy Badai
Personel Kepolisian berjaga saat aksi unjuk rasa Mahasiswa Universitas Trisakti di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (12/5/2022). Aksi unjuk rasa tersebut dalam rangka memperingati 24 tahun Tragedi 12 Mei 1998 Trisakti sekaligus menuntut pemerintah atas kejelasan kasus HAM yang menewaskan empat orang mahasiswa Universitas Trisakti dalam peristiwa tersebut. Foto: Republika/Thoudy Badai

MAGENTA -- Hari ini 25 tahun lalu, empat mahasiswa Trisakti gugur saat melakukan aksi demonstrasi besar-besaran menuntut presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998.

Mereka yang gugur adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Keempat mahasiswa yang menjadi korban Tragedi Trisakti pun diberi penghargaan sebagai Pahlawan Reformasi. Selain itu, ada puluhan mahasiswa lainnya yang mengalami luka.

BACA JUGA: Rekrutmen Bersama BUMN 2023 Resmi Dibuka, Cek Link Pendaftaran dan Jadwal di Sini

.

.

Elang Mulia Lesmana merupakan mahasiswa Fakultas Arsitektur Universitas Trisakti angkatan 1996. Elang harus kehilangan nyawanya saat masih berusia 19 tahun.

Mahasiswa kelahiran 5 Juli 1978 itu tewas setelah terkena peluru tajam ketika sedang menyampaikan aspirasinya memperjuangkan reformasi. Elang terkena tembak di bagian jantung. Elang tewas di RS Sumber Waras.

Heri Hertanto juga salah satu mahasiswa Universitas Trisakti yang turut menjadi korban peristiwa 12 Mei 1998. Mahasiswa jurusan Teknik Mesin yang lahir di Jakarta pada 5 Februari 1977 itu tewas setelah terkena timah panas tepat di dada kiri. Saat itu, Heri segera dilarikan ke RS Sumber Waras, tetapi nyawanya tidak tertolong.

BACA JUGA: 9 Resep Herbal Prof Hembing untuk Mengobati Rematik, Pegal Linu, dan Sakit Pinggang

Kemudian, Hafidin Royan. Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Trisakti itu tewas setelah pelipis kanan tertembak oleh aparat keamanan. Mahasiswa kelahiran Bandung, 28 September 1976 ini dikenal sebagai sosok yang ramah, religius, dan aktif berorganisasi. Royan sempat ditunjuk sebagai Ketua Tim Pendahulu dalam acara Bakti Sosial tahun 1997.

Terakhir, Hendriawan Sie. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti ini tewas setelah terkena tembakan di bagian leher di lingkungan kampus.

Nyawa mahasiswa kelahiran Balikpapan, 3 Maret 1978 itu tak tertolong saat dibawa ke RS Sumber Waras. Hendriawan dimakamkan di TPU Islam Al-Kamal, Jakarta Barat.

BACA JUGA: Bacaan Niat Sholat 5 Waktu Lengkap dengan Latin dan Arti

Kronologi Peristiwa 12 Mei 1998 di halaman selanjutnya...

× Image