Home > News

Asia Dikepung Suhu Setengah Mendidih, Warga Bisa Masak Telur di Bawah Matahari

Di sejumlah negara Asia, suhu panas ekstrem memecahkan rekor tertinggi.

Aspal Meleleh

Seorang wanita berjalan dengan payung untuk melindungi diri dari gelombang panas di Mumbai, India, 17 April 2023. Foto: EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI
Seorang wanita berjalan dengan payung untuk melindungi diri dari gelombang panas di Mumbai, India, 17 April 2023. Foto: EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI

Dilansir di Straits Times, Kamis lalu, di Ahmedabad, kota terpadat di negara bagian Gujarat, udara begitu panas dan lembap sehingga aspal di jalan yang baru dipasang tidak mengeras, malah meleleh. Seorang blogger video di Benggala Barat memecahkan sebutir telur di atas wajan antilengket, meletakkan wajan tersebut di teras terbuka, dan mulai memasak telur dadar.

Di Indonesia, seseorang di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah yang suhunya mencapai 33 derajat Celsius melakukan hal yang sama, memasukkan telur puyuh ke dalam wajan dan membiarkannya matang di bawah sinar matahari. Orang lain di sana juga mencoba memanaskan air dengan cara ini.

Di Filipina, di mana suhu mencapai 37 derajat Celsius, hampir 150 anak sekolah menengah di provinsi selatan ibu kota Manila menderita sengatan panas setelah pemadaman listrik melanda sekolah mereka. Tujuh dari mereka pingsan; dua harus dibawa ke rumah sakit.

.

.

Sekolah itu memiliki ruang kelas yang masing-masing berisi sekitar 60 siswa, dan hanya kipas angin listrik untuk mendinginkannya.

“Kami mencoba menahan panas selama kami bisa, tetapi kami benar-benar harus beralih ke AC ketika kami tidak tahan lagi,” kata Dinky Rodriguez (50 tahun), seorang pembuat konten digital di Manila.

Mon Lauron (52), seorang konsultan bisnis berusia tahun di kota Paranaque, selatan Manila, mengatakan dia lebih sering pergi ke mal, terutama pada sore hari, saat suhu biasanya memuncak. “Ini adalah alternatif yang lebih murah. Untung ada mal di dekat sini,” katanya.

Influencer di negara itu menyarankan orang memakai tabir surya, sementara perusahaan seperti Grab menawarkan es kopi gratis agar lebih banyak orang mendaftar ke layanannya. Di ibu kota komersial Myanmar, Yangon, sopir taksi Ko Thet Aung (42) mengatakan dia harus berhenti mengemudi saat matahari sudah tinggi di langit.

“Saya tidak bisa mengemudi jika suhu terlalu panas di siang hari,” ujarnya

BACA JUGA: Sejarah Halal Bihalal Idul Fitri di Indonesia, Lengkap dengan Doa Silaturahim

× Image