Home > History

On This Day: 15 April 1912, Titanic Karam Setelah Tabrak Gunung Es, 1.500 Orang Tewas

Titanic patah menjadi dua bagian.

Titanic Meninggalkan Southampton

Tanda bertuliskan S.S. Titanic bagian dari pameran Titanic di Moore Park, kota Sydney, Australia. Foto: ABC
Tanda bertuliskan S.S. Titanic bagian dari pameran Titanic di Moore Park, kota Sydney, Australia. Foto: ABC

Pada 10 April 1912, kapal Titanic meninggalkan Southampton. Titanic yang diklaim sebagai kapal tercepat di dunia itu berhenti di Cherbourg Prancis dan Queenstown (sekarang Cobh) Irlandia untuk menjemput beberapa penumpang terakhir. Kemudian, dalam perjalanannya ke New York City, Titanic menggeber mesinnya dengan kecepatan penuh.

Nahas tak dapat dihindari dan hari sial tidak ada di kalender. Tengah malam 14 April 1912, Titanic gagal mengalihkan jalurnya dari gunung es. Sekitar pukul 23.40 waktu setempat Titanic menabrak gunung es.

Tubrukan keras itu mengakibatkan pelat lambung Titanic melengkung ke dalam dan mengoyak lima dari enam belas kompartemen kedap airnya. Kemudian, kepanikan terjadi karena sekoci terbatas.

.

.

Sekoci yang disediakan Titanic hanya mampu menampung 1.178 penumpang. Padahal di dalam kapal super mewah itu ada 2.200 penumpang.

Wanita dan anak-anak menjadi prioritas untuk menggunakan sekoci. Setelah dua jam setengah bertahan tidak tenggelam, akhirnya Titanic bersama seribuan penumpang di dalamnya tenggelam karena seluruh lambung kapal sudah terisi air laut.

Dalam hitungan menit, para penumpang yang berada di dalam lambung kapal tewas, termasuk jurnalis Inggris terkenal William Thomas Stead dan pewaris kekayaan, yaitu Straus, Astor, dan Guggenheim. Mereka meninggal kena hipotermia karena bersentuhan dengan samudra yang sangat dingin. Ratusan penumpang lainnya selamat diangkat dari sekoci oleh RMS Carpathia beberapa jam kemudian.

Rekonstruksi tenggelamnya kapal Titanic menggunakan balok lego oleh perupa di Brisbane, Australia. Foto: EPA
Rekonstruksi tenggelamnya kapal Titanic menggunakan balok lego oleh perupa di Brisbane, Australia. Foto: EPA

BACA JUGA: Tak Punya Uang, Sukarno Lelang Peci Kesayangan untuk Bayar Zakat Fitrah

× Image