Home > History

On This Day: 10 April 1815, Gunung Tambora Meletus dan Mengubah Iklim Dunia

Debu vulkanis yang menetap di atmosfer selama dua tahun mengadang sinar matahari ke bumi.

Dentuman Terus Terdengar

Gunung Tambora. Foto: Dok. Republika
Gunung Tambora. Foto: Dok. Republika

"Di Banyuwangi suara dentuman sudah terdengar sejak 1 April pukul 22.00. Suara terus berlanjut sampai pukul 09.00 berikutnya. Pada 3 April turun hujan abu," tulis Wibisono dalam bukunya.

Pada 5 April sore, di Yogyakarta terdengar letusan serupa dalam interval setiap seperempat jam. Berlanjut sampai hari berikutnya terdengar suara mirip meriam. Masyarakat menduga pos-pos ada yang menyerang sehingga pasukan dari resimen Yogyakarta dikirim, sepanjang pesisirpun siap siaga.

Di tanggal yang sama, di Makassar beberapa kali terdengar suara tembakan senjata. Suara dari arah selatan, berlangsung dalam beberapa interval sepanjang sore. Suara yang jauh lebih kuat, mirip meriam berat, kadang-kadang diselingi kilat.

.

.

"Rangkaian gejala letusan Tambora mencapai puncaknya pada 10-11 April. Hampir semua tempat yang sebelumnya sudah mendengar dentuman mencatat pada 10 April suara dentuman lebih keras dan lebih sering terdengar," tulisnya.

Pada 11 April pukul 16.00, masyarakat Sumenep mulai menggunakan lilin untuk penerangan. Pukul 19.00 malam terjadi pasang air laut menghantam pantai, menaikkan air di sungai-sungai selama empat menit. Malam menjadi pekat karena hujan abu sampai setebal 2 inci menutup pepohonan.

BACA JUGA: 4 Amalan untuk Meraih Lailatul Qadar

× Image