Home > History

Ngeyel, Soeharto Ogah Pakai Rompi Antipeluru Saat Kunjungi Bosnia pada 1995

Saat tiba di Sarajevo, ibu kota Bosnia Herzegovina, suasana perang begitu mencekam.

Kertas formulir di tangan Sjafrie diambil Soeharto dan langsung ditandatangani, kemudian datanya diisi Sjafrie. Penerbangan Zagreb-Sarajevo memakan waktu 1,5 jam.

Kira-kira setengah jam sebelum mendarat, ada instruksi, "Kita akan memasuki daerah yang memerlukan pengamanan, penumpang diminta memakai helm dan rompi pengaman," cerita Sjafrie. Saat itu, semua penumpang pesawat sudah memakai rompi dan helm, tinggal Soeharto yang belum.

Masjid Jasikovac dan menara yang kembali dibangun usai Perang Bosnia 1992-1995. Foto: Anadolu Agency
Masjid Jasikovac dan menara yang kembali dibangun usai Perang Bosnia 1992-1995. Foto: Anadolu Agency

"Ini tempat duduk, di bawahnya sudah dikasih antipeluru, belum?" tanya Soeharto kepada Sjafrie.

"Sudah, Pak. Kami tutup semua dengan balas troop, untuk mengantisipasi tembakan dari bawah," jawab Sjafrie.

"Sampingnya?"

"Juga sudah, Pak," kata Sjafrie.

Baca juga: Kesederhanaan Bung Hatta: Ironi Sepatu Bally tak Terbeli dan Tas Branded Istri Pejabat

× Image