Home > History

On This Day: 28 Maret 1830, Belanda Tangkap Pangeran Diponegoro Saat Berunding

Belanda mengakui perbuatannya menangkap Pangeran Diponegoro di Magelang tidak ksatria.

Pangeran Diponegoro Meninggalkan Selarong

Puncak dari peperangan tersebut terjadi pada 1827. Belanda mengerahkan seluruh serdadunya yang berjumlah 23 ribu serdadu, suatu hal yang belum pernah ada di suatu wilayah yang tidak terlalu luas seperti Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur.

Namun, Belanda selalu gagal menangkap Pangeran Diponegoro. Dengan cara licik, Belanda membuat sayembara untuk menangkap Diponegoro.

Maklumat yang dikeluarkan pada 21 September 1829 berhadiah 50 ribu gulden, tanah, dan penghormatan bagi yang bisa menangkap Diponegoro baik hidup atau mati. Pada 25 Februari hingga 27 Maret 1830, Pangeran Diponegoro menegaskan kepada De Kock selama pertemuan di bulan puasa tidak akan ada diskusi serius dan hanya ramah-tamah biasa hingga Ramadhan berakhir.

De Kock menyetujuinya. Namun, di balik itu ada agenda licik yang diterapkan Belanda.

Pengunjung berjalan di kawasan Gua Selarong, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (30/6/2022). Gua tempat markas Pangeran Diponegoro bersama pasukannya melakukan aksi gerilya melawan penjajah Belanda pada 1825 hingga 1830 tersebut menjadi salah satu tujuan wisata sejarah andalan kabupaten Bantul saat libur panjang sekolah. Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Pengunjung berjalan di kawasan Gua Selarong, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (30/6/2022). Gua tempat markas Pangeran Diponegoro bersama pasukannya melakukan aksi gerilya melawan penjajah Belanda pada 1825 hingga 1830 tersebut menjadi salah satu tujuan wisata sejarah andalan kabupaten Bantul saat libur panjang sekolah. Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani

Akhirnya Pangeran Diponegoro ditangkap pada 28 Maret 1830 dan diasingkan ke Manado, Sulawesi Utara. Pangeran Diponegoro wafat di Benteng Rotterdam pada 8 Januari 1855.

Peristiwa tersebut diabadikan dalam bentuk lukisan oleh Raden Saleh Syarif Bustaman. Lukisan Penangkapan Diponegoro dibuat Raden Saleh ketika berada di Eropa pada 1856. Ia membuatnya dari sketsa terlebih dahulu. Lukisan cat minyaknya baru selesai setahun kemudian.

Raden Saleh menggambarkan sosok Pangeran Diponegoro ketika ditangkap menggunakan serban hijau berdiri dengan kepala tegak mendongak, tegas, menahan amarah menunjukkan perlawanan, dan tegar meskipun para pengikutnya terlihat sedih dan dukacita yang mendalam. (MHD)

Baca juga:

Niat Puasa Ramadhan, Arab, Latin dan Terjemahan

Sukarno tak Puasa Ramadhan Saat Bacakan Teks Proklamasi, Apa Sebab?

Niat Sholat Tarawih Sendiri dan Berjamaah Serta Pilihan Doa Pendek

On This Day: 20 Maret 1602, Berdirinya Serikat Dagang Belanda VOC

Hanya Ada Tiga Jenderal Bintang Lima di Indonesia, Siapa Saja?

Bacaan Doa Qunut Arab, Latin, dan Terjemahan

× Image