Home > History

Hanya Ada Tiga Jenderal Bintang Lima di Indonesia, Siapa Saja?

Pangkat jenderal bintang lima umum disebut dengan jenderal besar.

Tiga jenderal besar dengan bintang lima di Indonesia

• Jenderal Besar TNI Soedirman

Jenderal Besar kelahiran 24 Januari 1916 ini adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Dia juga adalah Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia pertama.

Saat di sekolah menengah, Soedirman mulai menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi. Soedirman sangat dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya pada Islam.

.

.

Pada 1944, anak dari pasangan Karsid Kartawiraji dan Siyem ini bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang disponsori Jepang. Soedirman adalah perokok berat.

Dia menderita penyakit paru-paru sejak remaja. Kebiasaan mengisap tembakau membuatnya mengalami gangguan pernapasan. Kondisi kesehatannya menurun sejak pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun, Jawa Timur pada 1948.

Saat memimpin perang gerilya Soedirman lebih sering ditandu karena penyakitnya. Kurang lebih tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali, sementara obat juga hampir-hampir tidak ada.

Monumen Jenderal Soedirman yang baru diresmikan terlihat di area CBD PIK2, Tangerang, Banten, Jumat (3/2/2023). Monumen setinggi 15 meter ini menandakan posisinya sebagai karya seni yang dapat mengingatkan masyarakat dan pengunjung kawasan PIK2 tentang sosok Jenderal Soedirman, sekaligus penanda gerbang utama menuju CBD PIK2 yang berada persis di mulut exit tol PIK 2 yang rencananya selesai awal 2024. Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Monumen Jenderal Soedirman yang baru diresmikan terlihat di area CBD PIK2, Tangerang, Banten, Jumat (3/2/2023). Monumen setinggi 15 meter ini menandakan posisinya sebagai karya seni yang dapat mengingatkan masyarakat dan pengunjung kawasan PIK2 tentang sosok Jenderal Soedirman, sekaligus penanda gerbang utama menuju CBD PIK2 yang berada persis di mulut exit tol PIK 2 yang rencananya selesai awal 2024. Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto

Namun demikian, dikutip dari buku Biografi Jenderal Soedirman, tentara Belanda selalu gagal memburu Soedirman saat bergerilya di hutan Jawa. Bahkan, ia pernah luput dari musuh yang hanya berjarak sekitar 10-20 meter. Padahal jika saat itu penyakitnya kambuh dan membuatnya batuk-batuk, pastilah musuh akan mendengar dan menangkapnya.

Anehnya tidak ada satu pun musuh yang melihat Soedirman bersembunyi di antara ilalang yang pendek. Dan Soedirman lolos lagi dari kejaran tentara Belanda.

Pada 29 Januari 1950, Jenderal Soedirman meninggal dunia di Magelang, Jawa Tengah. Banyak rakyat berkumpul hingga sepanjang dua kilometer untuk ikut mengiringi prosesi pemakaman sang pahlawan revolusioner tersebut.

Selain itu, empat tank dan 80 kendaraan bermotor turut mengantarkan Jenderal Besar Soedirman menuju tempat peristirahatan terakhirnya, di Taman Makam Pahlawan Yogyakarta.

× Image